Pada suatu sore seorang ayah menyuruh anaknya yang beranjak dewasa membuatkan kopi untuk mereka minum bersama..
Ayah: Tolong buatkan kopi dua gelas untuk kita berdua, tapi gulanya jangan engkau tuang dulu, bawa saja ke mari beserta wadahnya.
Anak : baik ayah..
Tidak berapa lama, si anak membawa dua gelas kopi yang masih panas dan gula di dalam wadahnya beserta sendok kecil. Sambil duduk di depan ayahnya..
Ayah: Cobalah kamu rasakan kopimu bagaimana rasa kopimu?
Anak: Rasanya pahit sekali ayah..
Ayah; Tuangkanlah sesendok gula.. kemudian aduklah, bagaimana rasanya?
Si anakpun melakukan apa yang diperintah ayahnya, kemudian mencoba kembali kopinya..
Anak: Rasa pahitnya sudah mulai berkurang ayah..
Ayah : Tuangkanlah sesendok gula lagi..aduklah, bagaimana rasanya..?
Anak : Rasa pahitnya sudah berkurang dan rasa manisnya mulai terasa..
Ayah : Tuangkanlah sesendok lagi gula aduklah..bagaimana rasanya..?
Anak: Rasa manis bertambah terasa tapi rasa pahit juga masih sedikit terasa ayah..
Ayah : Tuangkanlah sesendok gula lagi dan aduklah..bagaimana rasanya..?
Anak: Rasa pahit kopi hampir tidak terasa, yang ada rasa manis ayah..
Ayah: Tuangkanlah sesendok gula lagi..aduklah, bagaimana rasanya..?
Anak : sangat manis sekali ayah..
Ayah : Tuangkanlah sesendok gula lagi..aduklah..bagaimana rasanya..?
Anak: Sudah terlalu manis dan membuat rasa kopi tidak enak ayah..
Ayah : Tuangkanlah sesendok gula lagi..aduklah, bagaimana rasanya..?
Anak: Rasa kopinya jadi sangat tidak enak..karena terlalu manis.. lebih enak saat ada rasa pahit kopi dan manis gulanya sama-sama terasa ayah..
Kemudian dengan tatapan lembut dan senyum penuh makna ayahnya menerangkan dan bertanya..
Ayah : Anakku..ketahuilah..bahwa apabila rasa pahit kopi, kita ibaratkan kefakiran hidup dan rasa manis gula diibaratkan kekayaaan harta..bagaimana menurutmu kenikmatan hidup itu sebaiknya seperti apa anakku..?
Sejenak sang anak termenung dan berpikir, lalu menjawab..
Anak : Subhanallah..ayah.., sekarang aku faham, bahwa kenikmatan hidup dapat aku rasakan jika aku menjalani hidup seperlunya, secukupnya, tidak melampaui batas..
Ayah : engkau benar anakku..nah sekarang kopi yang sudah kamu beri gula tadi..coba campurkan dengan kopi yang belum kamu beri gula, aduklah, lalu tuangkan dalam kedua gelas ini, lalu kita nikmati..!
Si anak lalu mengerjakan perintah ayahnya..
Ayah : Bagaimana rasanya anakku?
Anak : rasanya nikmat ayah..terasa gula dan pahitnya kopi..
Sang ayah lalu berkata..
Ayah: Anakku begitu pula jika engkau memiliki kelebihan harta..akan terasa nikmat bila engkau mau membaginya dengan orang yang fakir / miskin..yang kehidupannya belum seberuntung dirimu, berikan mereka sebahagian nikmat dari kenikmatan yang telah banyak engkau rasakan..niscaya engkau akan menikmati keberkahan dan kebahagiaan hidup dalam harta yang telah engkau miliki..
Semoga cerita singkat ini bermanfaat dan memberi makna dalam kehidupan..
Indahnya Berbagi Kebahagiaan..
Kupi Agara.
ada kopi..ada cerita..
No comments:
Post a Comment